DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR............................................................................................. i
DAFTAR
ISI........................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
- Latar belakang.............................................................................................. 1
- Rumusan masalah......................................................................................... 1
- Tujuan.......................................................................................................... 1
BAB
II PEMBAHASAN........................................................................................ 2
- Ginjal............................................................................................................ 2
1. Proses
pembentukan urine....................................................................... 2
2. Hal-hal
yang mempengaruhi produksi urin.............................................. 4
3. Gangguan
pada ginjal.............................................................................. 5
- Paru-paru...................................................................................................... 6
- Hati.............................................................................................................. 7
- Kulit............................................................................................................. 8
1.
Epidermis (kulit air)................................................................................. 8
2.
Dermis (kulit jengat) atau korium............................................................ 9
BAB
III PENUTUP.............................................................................................. 10
A.
Kesimpulan................................................................................................. 10
B.
Saran........................................................................................................... 11
DAFTAR
PUSTAKA........................................................................................... 12
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Manusia dalam melakukan aktifitas untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya tentu menghasilkan sampah atau limbah. Sampah atau limbah
ini merupakan sisa yang harus dibuang agar tidak mengganggu. Demikian pula yang
terjadi pada mahluk hidup, semua mahluk hidup bisa mengeluarkan limbah mulai
dari hewan yang bersel satu sampai hewan tingkat tinggi, bahkan manusia. Dalam proses
pengeluaran limbah pada mahluk hidup memerlukan sebuah system yang disebut
system ekskresi. System ekskresi yang dimiliki setiap mahluk hidup berbeda-beda
sesuai dengan tingkatan dan konveksitas mahluk hidup.
System ekskresi adalah proses pengeluaran zat-zat hasi
metabolisme sel yang sudah tidak digunakan oleh tubuh dan dikeluarkan bersama
urine, keringat, atau udara pernapasan. Pada system ekskresi manusia,sisa-sisa
metabolisme dapat diserap oleh darah kemudian diproses dan akhirnya dikeluarkan
lewat alat-alat ekskresi.
B. Rumusan
masalah
Adapun rumusan masalah pada system ekskresi pada
menusia ;
-
Sebutkan alat-alat ekskresi pada manusia ?
-
Bagaimanakah proses pembentukan urine didalam ginjal ?
-
Gangguan-gangguan apa saja yang terjadi akibat
kerusakan salah satu bagian ginjal ?
C. Tujuan
- Untuk
mengetahui dan bisa menjabarkan proses pembentukan urine didalam ginjal
- Sebagai
bahan tambahan pengetahuan untuk pembuatan makalah lebih lanjut
- Untuk
mengetahui macam-macam alat-alat ekskresi pada menusia
BAB
II
PEMBAHASAN
Sistem
Ekskresi Pada Manusia
Pada
system ekskresi manusia, sisa-sisa metabolisme diserap dari darah, kemudian
diproses dan akhirnya dikeluarkan lewat alat-alat ekskresi. Berikut akan di
jelaskan alat-alat ekskresi manusia, antara lain;
A. Ginjal
Ginjal atau ren disebut juga buah pinggang karena
buahnya seperti biji buah kacang merah. Ginjal terletak dikanan dan kiri tulang
pinggang, yaitu dalam rongga perut pada dinding tubuh dorsal. Ginjal berjumlah
2buah, berwarna merah keunguan, dan yang kiri terletak agak tinggi dari kanan.
Lapisan ginjal bagian luar disebut kulit ginjal atau
korteks, sedangkan lapisan dalam disebut sumsum ginjal atau medulla. Lapisan
paling dalam berupa rongga ginjal disebut pelvis renalis.
Saluran structural dan fungsional ginjal yang terkecil
disebut nefron. Tiap nefron terdiri atas badan malpighi yang tersusun dari
kapsul bowman, glomerulus yang terdapat dibagian korteks, serta tubulus-tubulus
yaitu tubulus kontertus proksimal, tubulus kontertus distal, tubulus pengumpul
dan lengkung henle yang terdapat dibagian medulla. Lengkung henle ialah bagian
saluran ginjal yang melengkung pada daerah medulla dan berhubungan dengan
tubulus proksimal maupun tubulus didaerah korteks. Pada orang dewasa panjang seluruh
tubulus kurang lebih 7,5 sampai 15 km.
Ginjal dilindungi oleh lemak, dan selain itu terdapat
arteri ginjal yang menyerupai darah. Ginjal mengendalikan potensial air pada
darah yang melewatinya. Substansi yang menyebabkan ketidak seimbangan potensial
air pada darah akan dipisahkan dari darah dan diekskresikan dalam bentuk urine.
Contoh : sisa nitrogen hasil pemecahan asam amino dan asam nukleat.
- Proses pembentukan urin
proses pembentukan urin dalam ginjal dapat dibagi
menjadi 3 tahap yaitu:
a.Tahap filtrasi (penyaringan)
Filtrasi terjadi di kapsul bowman diglomerulus. Ketika
darah masuk glomerulus maka tekanan darah menjadi tinggi sehingga mendorong air
dan komponen-komponen yang tidak dapat larut melalui pori-pori endothelium
kapiler, glomerulus, kemudian menuju membran dasar dan melewati lempeng
filtrasi masuk kedalam ruang kapsul bowman. Hasil filtrasi glomerulus dan
kapsul bowman disebut filtrate glomerulus atau urin primer.
b. Tahap
reabsorbsi (penyerapan kembali)
Reabsorbsi terjadi di tubulus kontertus proksimal,
lengkung henle dan sebagian tubulus kontertus distal. Reabsorbsi dilakukan oleh
sel-sel epithelium diseluruh tubulus ginjal. Za-zat yang direabsorbsi antara
lain ; air, gllukosa, asam amino, ion-ion Na
, K
, Ca
,Ci-, HCO3-,dan HbO4
, sedangkan urea hanya diserap sebagian.
Urutan terjadinya reabsorbsi yaitu, urin primer masuk
dari glomerulus ketubulus proksimal. Kemudian terjadi rebsorbsi glukosa dan 67%
ion Na
,selain itu juga terjadi reabsorbsi air dan ion Ci
secara pasif.
Bersamaan dengan itu petrat menuju lengkung henle yang tengah berkurang
volumenya dan bersifat isotonis. Pada lengkung henle terjadi sekresi aktif ion
Ci
kejaringan
disekitarnya. Reabsorbsi dilanjutkan ditubulus distal. Pada tubulus ini terjadi
reabsorbsi Na
dan air dibawah control ADH. Disamping reabsorbsi,
ditubulus ini juga terjadi sekresi H
,NH
,urea, kreatinin dan beberpa obat-obatan pada urin.
Hasil reabsorbsi ini berupa urin sekunder yang
komposisinya mengandung air, garam, urea, dan pigmen empedu yang berfungsi
memberi warna dan bau pada urin.
c.Augmentasi (pengumpulan)
Urin sekunder dari tubulus distal akan turun menuju
tubulus pengumul. Pada tubulus pengumpul ini masih terjadi penyerapan ion Na
, Ci
dan urea sehingga terbentuklah urin sesungguhnya. Dari
tubulus pengumpul, urin dibawa ke pelfis renalis.dari velvis renalis urin
mengalir melalui uretter menuju vesica urinaria (kandung kemih) yang merupakan
tempat penyimpanan sementara urin.
- Hal-hal yang mempengaruhi produksi urin
Banyak sedikitnya urin seseorang yang dikeluarkan tiap
harinya dipengaruhi oleh hal-hal berikut ;
a. zat-zat
diuretic
Jika banyak mengkonsumsi zat-zat diuretic (kopi,
teh,alcohol) maka zat terrsebut akan menghambat reabsorbsi ion H
,sehingga ion ADH berkurang sehingga reabsorbsi air
terhambat dan volume urin meningkat.
b.Suhu
Jika suhu internal dan exsternal naik diatas normal maka
kecepatan respirasi menigkat dan pembuluh kutaenius melebar. Saat volume air
turun, hormone ADH disekresikan sehingga reabsorbsi air menigkat. Disamping it,
penigkatan suhu merangsang pembuluh abdominal mengerut sehingga aliran darah di
glomerulus dan filtrasi menurun. Kedua hal ini mengurangi volume ini
c. Konsentrasi
darah
Konsentrasi darah dan larutan dalam darah berpengaruh
terhadap produksi urin jika kitaminum air seharian maka komsentrasi air didarah
menjadi rendahhal ini merangsang hipofisis mengeluarkan ADH. Hormone ini
meningkatkan reabsorbsi air di ginjal sehingga volume urin turun.
d. Emosi
Enosi tertentu seperti merangsang peningkatan dan
penurunan volume urin.
- Gangguan pada ginjal
Ginjal manusia dapat mengalami gangguan dan kelainan
karena berbagai hal antara lain : bakteri, tumor, abnormalitas bentuk
ginjal/karena pembentukan batu ginjal.
Jenis-jenis kelainan akibat kerusakan salah satu bagian
ginjal adalah
a. Nefritis
Nefritis merupakan kerusakan bagian glomerulus ginjal
akibat alergi racun kuman biasanya karena bakteri streptococcus. Akibat
nefritis ini seseorang akan mengalami uremia dan dedema.
b. Batu
ginjal
Terbentuk karena pengendapan garam kalsium didalam
rongga ginjal, saluran ginjal dan kandung kemih. Penyebab pengendapan garam ini
akibat terlalu banyak mengkonsumsi garam mineral dan sedikit mengkonsumsi air.
c. Albuminuria
Adalah ditemukan, albumin pada urin. Adanya albumin pada
urin merupakan indikasi adanya kerusakan pada membrane kapsul endothelium atau
karena iritasi sel-sel ginjal akibat masuknya substansi seperti racun, bakteri,
eter, atau logam berat.
d. Glikosuria
Adalah ditemukan glukosa pada urin. Adanya glukosa pada
urin menunjukkan bahwa terjadi kerusakan pada tabung ginjal
e. Hematuria
Adalah ditemukan sel darah merah dalam urin. Disebabkan
peradangan pada organ urinaria atau karena iritasi akibat gesekan batu ginjal.
f.
Ketosis
Adalah ditemukan keton didalam darah. Hal ini dapat
terjadi pada orang yang melakukan diet karbohidrat.
g. Diabetes
insipitus
Adalah suatu penyakit penderitanya mengeluarkan urin
terlalu banyak. Penyebab diabetes insipidus adalah kekurangan hormone ADH,
hormone ADH(anti diuretika) ini dihasilkan oleh kelenjar hipofisis bagian
balakang.
Komposisi urin berpariasi tergantung jenis makanan serta
air yang diminumnya. Urin normal berwarna jernih transparan sedangkan warna
kuning muda urin berasal dari zat warna empedu. Urin normal pada manusia
mengandug air, urea, asam urat, amoniak, keratin, asam laktat, asam fospat,
asam sulfat, klorida, garam-garam terutama garam dapur, dan zat-zat yang
berlebihan didalam darah misalnya vitamin C dan obat-obatan.
Dilihat dri banyaknya macam zat yang terkandung dalam
urin tersebut, maka ginjal merupakan alat pengeluaran utama. Funfsi ginjal
antara lain ;
a. Membuang
sisa metabolisme dari tubuh
b. Mengatur
keseimbangan air dan garam didalam darah
c. Membuang
zat-zat yang berbahaya bagi tubuh, seperti obat-obatan, bakteri dan zat warna.
d. Mengatur
tekanan darah dalam arteri dengan mengeluarkan kelebihan asam atau basa serta
membuang kelebihan bahan makanan tertentu seperti gula dan vitamin.
B. Paru-paru
Ekskret dari paru-paru adalah CO2 dan H2O yang dihasilkan dalam proses
pernapasan. Pada prinsipnya CO
diangkut dengan
2 cara yaitu melalui plasma darah (
15%) dan dingkut dalam bentuk ion HCO3- (
30 %) melalui proses berantaiyang disebut pertukaran
klorida.
Mekanisme pertukaran klorida sebagai berikut, darah pada
alveolus paru-paru mengikat O
dan
mengangkutnya kedalam sel-sel jaringan. Dalam jaringan darah mengikat CO
untuk
dikeluarkan bersama H2O
yang dikeluarkan dalam bentuk uap air.
Reaksi kimianya dapat ditulis sbb :
Ion H
yang
bersifatracun diikat oleh hemoglobin, sedang HCO
keluar dari sel
darah merah masuk kedalam plasma darah. Sementara itu pula, kedudukan HCO
digantikan oleh
ion Cl
(clorida) dari
plasma darah.
C. Hati
Sebagai alat ekskresi hati (hepar) mengeluarkan empedu
1/2 liter setiap hari. Empedu berupa cairan kehijauan,
rasanya pahit, pH sekitar 7-7,6. mengandung kolesterol, garam-garam mineral,
garam empedu, serta pigmen (zat warna empedu) yang disebut bilirubin dan
biliverdin.
Empedu yang dihasilkan oleh hati disimpan dalam kantong
empedu (vasica velen) dan dikeluarkan keusus halus untuk membantu system
pencernaan, misalnya :
a. Mencernakan
lemak
b. Mengaktifkan
lipase
c. Mengubah
zat yang tak larut air menjadi zat yang dapat larut dalam air
d. Membantu
daya absorbsi lemak pada dinding usus.
Kurang lebih satu juta sel darah merah yang telah tua
dan rusak dirombak dalam hati oleh sel-sel khusus yang disebut histiosit.
Hemoglobin sel darah merah dipecah menjadi zat besi, globin dan hemin zat besi
diambil dan disimpan dalam hati untuk dikembalikan ke sum-sum tulang. Globumin
digunakan lagi untuk metabolisme protein/ untuk membentuk Hb baru, sedangkan
hemin diubah menjadi zat warna empedu yang berwarna hijau biru.
Jika pembuluh empedu tersumbat, misalnya oleh kolesterol
yang mengendap dan membentuk batu empedu, maka warna veses akan menjadi coklat
atau abu-abu sedangkan darah akan berwarna kekunig-kuningan karena empedu masuk
keperedaran darah (disebut penyakit kuning).
Organ hati juga merupakan satu-satunya kelenjar yang
menghasilkan enzim orginase yang berfungsi untuk menguraikan asam amino arginin
menjadi asam amino ornitin + urea. Ornitin yang terbentuk berfungsi mengikat NH
dan CO
yang bersifat
racun.
Dalam sel-sel tubuh, ornitin diubah menjadi asam amino
sitralin. Sitralin juga berperan mengikat NH
menjadi arginin
yang hanya dapat dipecah didalam hati, sedangkan urea dari hati diangkut keginjal
untuk dikeluarkan bersama urin.
D. Kulit
Sebagai alat ekskresi, kulit atau integument
mengeluarkan peluh(keringat). Luas kulit pada manusia dewasa
20.000 cm
, tebal
0.01 cm hingga 0.5 cm.
Banyaknya keringat yang dihasilkan / dikeluarkan
seseorang dipengaruhi antara lain oleh aktifitas tubuh, suhu lingkugan, makanan
,keadaan kesehatan dan keadaan emosi.
Keringat manusia terdiri dari air, garam-garam terutama
garam dapur (NaCl) atau sisa metabolisme sel, urea serta asam.
Kulit (integument) terdiri dari
a.
Epidermis (kulit air)
Bagian luar epidermis disebut stratum korneum (lapisan
tanduk) dan bagian dalam disebut lapisan malpighi.
Stratum korneum merupakan jaringan yang mati dan
tersusun dari berlapis-lapis jaringan sel pipih, fungsinya melindungi sel-sel
dan mencegah masuknya bibit penyakit.
Lapisan malpighi terdiri dari sel-sel yang aktif
membelah dan menghasilkan pigmen melanin selain itu juga terdapat stratum
lusidum serta stratum gronulosum yang berfungsi mengganti sel-sel dilapisan
stratum korneum.
Perbedaan jumlah pigmen menyebabkan perbedaan warna
kulit orang albino. Orang albino tidak mempunyai melanin.
b.
Demis (kulit jengat) atau korium
Dalam demis terdapat pembuluh darah, akar rambut, ujung
saraf, kelenjar keringat (glandula sudorifera) serta kelenjar minyak (glandula sebasea) yang terletak dekat akar rambut dan berfungsi meminyaki
rambut.
Kelenjar keringat berupa pipa terpilin yang memanjang
dari epidermis masuk ke bagian dermis. Dari kapiler darah kelenjar keringat
menyerap cairan jaringan yang terdiri dari air dan
1 % larutan garam beserta urea. Cairan jaringan
tersebut dikeluarkan sebagai keringat melalui saluran keringat kepermukaan
kulit.
Pengaturan kerja kelenjar keringat dibawah pengaruh
pusat pengaturan suhu badan dari system saraf pusat (hipotalamus) dan enzim
brandikinin. Fungsi hiotalamus adalah memonitor dan mengendalikan suhu darah.
Keluarnya keringat yang berlebihan akibat rangsanan
saraf dapat terlihat dengan menjadi merahnya warna kulit akibat pengembangan
pembuluh darah di lapisan dermis.
Selain sebagai alat ekskresi, kulit juga berfungsi
sebagai pengatur suhu tubuh, tempat penyimpanan cadangan makanan, pelindug
untuk mengurangi hilangnya air dalam tubuh, melindungi tubuh dari gesekan,
penyinaran, panas, zat-zat kimia, dan kuman-kuman juga sebagai alat indera
peraba.
BAB
III
P
E N U T U P
A. Kesimpulan
System ekskresi pada manusia berupa ginjal, kulit,
paru-paru, dan hati. Masing-masing organ tersebut, bisa mengeluarkan sisa
metabolisme dari dalam tubuh.
v
Ginjal
Ginjal merupakan alat ekskresi utama
berjumlah sepasang dan terletak di kanan an kiri dekat tulang pinggang. Dalam
ginjal terjadi proses-proses pembentukan urine, yang meliputi ;
-
Tahap filtrasi ( penyaringan)
-
Tahap reabsorbsi ( penyerapan kembali)
-
Tahap augmentasi (proses pengumpulan)
v
Kulit
Kulit merupakan lapisan terluar dari
tubuh kita dan termasuk salah satu alat ekskresi. Kulit memiliki struktur yang terdiri atas lapisan epidermis dan
lapisan dermis. Pada lapisan dermis terdapat akar rambut, kelenjar keringat,
kelenjar minyak, pembuluh darah dan serabut saraf. Dimana kulit mengeluarkan
sisa metabolisme berupa air, urea dan garam.
v
Paru-paru
Paru-paru merupakan organ pernapasan
dan juga organ ekskresi. Paru-paru mengeluarkan sisa metabolisme berupa gas, CO
dan H
O.
v
Hati
Hati atau hepar merupakan organ
terbesar dalam tubuh dan merupakan salah satu alat ekskresi penting. Hati juga
menghasilkan enzim orginase untuk menguraikan asam amino orgenin menjadi asam
amino ornitin dan urea. Hati mengeluarkan sisa metabolisme dalam tubuh berupa
zat warna empedu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar