SISTEM REPRODUKSI PADA
MANUSIA
Sistem reproduksi adalah
suatu rangkaian dan interaksi
organ dan zat dalam organisme
yang dipergunakan untuk
berkembang biak. Sistem
reproduksi pada suatu organisme
berbeda antara jantan dan betina.
Sistem reproduksi pada perempuan
berpusat di ovarium.
Alat reproduksi pada pria
a. Sepasang testis, yang
terbungkus dalam kantong
skrotum, testis berfungsi sebagai
penghasil sperma dan hormon
testosteron b. Sepasang
epididimis, saluran panjang
berkelok-kelok terdapat di dalam
skrotum.
Gambar Organ reproduksi pria
Pada wanita ovarium
berfungsi menghasilkan ovum dan
hormon (estrogen dan
progesteron) jika sel telur pada
ovarium telah masak, akan
dilepaskan dari ovarium, pelepasan
telur dari ovarium disebut ovulasi.
Gambar Organ reproduksi
perempuan
Pembentukan Sperma dan Sel
Telur
Pembentukan Sperma
(spermatogenesis)Terjadi di dalam
testis, bersifat diploid dan selalu
membelah diri secara metosis
sehingga berjumlah banyak.
Sebagian spermatogonium
membesar menjadi spermatosit
primer dan terus membelah diri
secara meiosis membentuk
spermatosis sekunder dan
spermatosit sekunder membelah
diri kembali secara meiosis
menjadi spermatid yang
berdiferensiasi menjadi sperma.
Tiap-tiap sperma memiliki jumlah
kromosom setengah dari jumlah
kromosom spermatogonium.
Pembentukan Ovum (oogenesis)
Terjadi di dalam ovarium.
Oogonium bersifat diploid,
membelah diri secara mitosis
sehingga berjumlah banyak.
Oogonium berkembang menjadi
oosit primer dan membelah diri
secara meiosis menjadi oosit
sekunder dan badan kutub
pertama. Oosit sekunder
mengandung kuning telur dan
sitoplasma, badan kutub pertama
merupakan inti sel yang kemudian
membelah diri menjadi dua. Oosit
sekunder membelah diri secara
meiosis menjadi otid dan badan
kutub ke dua, berkembang menjadi
ovum yang haploid dan setiap oosit
primer menghasilkan satu ovum.
Ovulasi
Ovulasi adalah proses
keluarnya ovum dari ovarium. Ovum
akan bergerak ke rahim,
bersamaan dengan proses ini,
dinding rahim menjadi tebal
seperti spon penuh dengan
pembuluh darah yang siap
menerima zigot.
Usia Subur
Sistem reproduksi pada
manusia mulai terlihat jelas pada
saat usia subur yaitu diawali
pubertas, pada wanita ditandai
peristiwa haid (menstruasi) yaitu
keluarnya darah akibat dari
meluruhnya selaput rahim
(endometrium) disertai pecahnya
pembuluh darah. Hal ini
merupakan tanda wanita telah
menghasilkan sel telur. Usia subur
pada wanita berakhir ketika sudah
tidak haid (menopause).
Tahap siklus menstruasi:
ü Fase menstruasi,
dipengaruhi oleh hormon
estrogen dan
progesteron.
ü Fase pra ovulasi,
dipengaruhi oleh hormon
FSH. ü Fase ovulasi,
dipengaruhi oleh hormon
LSH.
ü Fase pasca ovulasi,
dipengaruhi oleh hormon
progesteron.
Sedangkan usia subur pada
laki-laki ditandai dengan mimpi
basah, yaitu keluarnya sperma
pada waktu tidur karena terjadi
rangsangan seksual dalam
mimpinya. Usia subur pada laki-
laki berlangsung sepanjang hayat.
Zigot
Zigot adalah sel yang
terbentuk sebagai hasil
bersatunya dua sel kelamin (sel
ovum dan sel sperma) yang telah
masak. Zigot adalah proses
perkembangbiakan sebelum janin
atau calon janin/embrio pada
rahim perempuan. Lama kelamaan,
Zigot ini akan berkembang menjadi
janin dan embrio yang lalu akan
dilahirkan menjadi bayi.
Gambar Zigot
Fertilisasi
Apabila sel telur bertemu
dengan sperma pada tuba fallopii,
maka akan terjadi pembuahan dan
terbentuklah zigot. Zigot akan
membelah menjadi 2 sel, 4 sel, 8
sel, 16 sel dan terbentuklah
kumpulan sel yang menyerupai
bola. Jika dapat tertanam di
dalam rahim akan menjadi embrio.
Embrio tumbuh di dalam cairan
amnion (air ketuban) yang
dihasilkan oleh dinding amnion. Air
ketuban berfungsi melindungi
embrio dari guncangan, benturan,
kekeringan, dan membantu
persalinan. Embrio mendapatkan
suplai makanan dan oksigen dari
induknya dengan perantara
plasenta dan tali pusat. Fungsi
plasenta adalah sebagai berikut:
ü Menyalurkan zat
makanan dari induk ke
embrio.
ü Mengalirkan zat
sampah dari embrio ke
induk.
ü Melindungi janin dari
berbagai racun dan
penyakit.
Masa kehamilan pada
manusia berkisar 38 minggu (9
bulan 10 hari) dihitung dari masa
pembuahan, namun ada yang
dilahirkan secara prematur yaitu
usia kandungan berkisar 7 bulan.
Proses kelahiran bayi secara
normal melalui vagina, namun ada
yang melalui bedah caesar karena
pinggul sempit atau karena posisi
bayi sungsang atau melintang.
Perkembangan embrio dalam rahim
adalah sebagai berikut:
ü Usia 4 minggu, mulai
tampak mata dan telinga.
ü Usia 8 minggu, mulai
tampak tangan, jari
tangan, hidung, dan kaki.
ü Usia 10 minggu, sudah
tampak sebagai bayi
dengan kepala lebih
besar dari badan.
ü Usia 16 minggu,
tampak organ sudah
lengkap.
ü Usia 38 minggu, sudah
siap dilahirkan.
Proses terjadinya kehamilan
Ketika seorang perempuan
melakukan hubungan seksual
dengan seorang laki-laki maka bisa
jadi perempuan tersebut akan
hamil (Terjadinya kehamilan).
Kehamilan terjadi ketika sel
sperma yang masuk ke dalam
rahim seorang perempuan
membuahi sel telur yang telah
matang. seorang laki-laki rata-
rata mengeluarkan air mani
sebanyak 3 cc, dan setiap 1 cc air
mani yang normal akan
mengandung sekitar 100 juta
hingga 120 juta buah sel sperma.
Setelah air mani ini terpancar
(ejakulasi) ke dalam pangkal
saluran kelamin istri, jutaan sel
sperma ini akan berlarian melintasi
rongga rahim, saling berebut untuk
mencapai sel telur matang yang
ada pada saluran tuba di seberang
rahim.
Pada saat ovulasi, lapisan
lendir di dalam serviks (leher
rahim) menjadi lebih cair,
sehingga sperma mudah menembus
ke dalam rahim. Sperma bergerak
dari vagina sampai ke ujung tuba
falopii yang berbentuk corong
dalam waktu 5 menit. Sel yang
melapisi tuba falopii
mempermudah terjadinya
pembuahan dan pembentukan zigot
(sel telur yang telah dibuahi). Jika
perempuan tersebut berada dalam
masa subur, atau dengan kata lain
terdapat sel telur yang matang,
maka terjadilah pembuahan. Pada
proses pembuahan, hanya bagian
kepala sperma yang menembus sel
telur dan bersatu dengan inti sel
telur. Bagian ekor yang merupakan
alat gerak sperma akan
melepaskan diri. Sel telur yang
telah dibuahi akan mengalami
pengerasan bagian luarnya. Ini
menyebabkan sel telur hanya
dapat dibuahi oleh satu sperma.
Inti sel telur yang sudah
dibuahi akan mengalami
pembelahan menjadi dua bagian
setelah 30 jam. 20 jam kemudian
inti sel telur ini akan kembali
membelah menjadi empat bagian.
Tiga sampai empat hari setelah
pembuahan, sel akan sampai di
bagian uterus .Dalam jangka waktu
satu minggu setelah perubahan,
akan dihasilkan suatu massa sel
yang berbentuk ola sebesar pentol
jarum, yang disebut (blastocyt).
Dalam proses selanjutnya, yaitu
sekitar 5 hari berikutnya, blastosis
akan menempel dan terimplantasi
ke dalam endometrium.
Selama dua hingga empat
minggu pertama perkembangan,
blastosis mendapatkan nutrien dari
endometrium. Pada masa
perkembangan ini, akan berbentuk
plasenta. Plasenta merupakan
organ berbentuk cakram yang
mengandung pembuluh darah
maternal (ibu) dan embrio.
Melewati plasenta inilah, embrio
akan mendapatkan nutrisi dari
maternal. Melalui plasenta ini juga
terjadi pertukaran gas-gas
respirasi dan pembuangan limbah
metabolisme embrio. Darah dari
embrio mengalir ke plasenta
melalui arteri tali pusar dan
kembali melalui vena pusat dan
melewati hati embrio.
MANUSIA
Sistem reproduksi adalah
suatu rangkaian dan interaksi
organ dan zat dalam organisme
yang dipergunakan untuk
berkembang biak. Sistem
reproduksi pada suatu organisme
berbeda antara jantan dan betina.
Sistem reproduksi pada perempuan
berpusat di ovarium.
Alat reproduksi pada pria
a. Sepasang testis, yang
terbungkus dalam kantong
skrotum, testis berfungsi sebagai
penghasil sperma dan hormon
testosteron b. Sepasang
epididimis, saluran panjang
berkelok-kelok terdapat di dalam
skrotum.
Gambar Organ reproduksi pria
Pada wanita ovarium
berfungsi menghasilkan ovum dan
hormon (estrogen dan
progesteron) jika sel telur pada
ovarium telah masak, akan
dilepaskan dari ovarium, pelepasan
telur dari ovarium disebut ovulasi.
Gambar Organ reproduksi
perempuan
Pembentukan Sperma dan Sel
Telur
Pembentukan Sperma
(spermatogenesis)Terjadi di dalam
testis, bersifat diploid dan selalu
membelah diri secara metosis
sehingga berjumlah banyak.
Sebagian spermatogonium
membesar menjadi spermatosit
primer dan terus membelah diri
secara meiosis membentuk
spermatosis sekunder dan
spermatosit sekunder membelah
diri kembali secara meiosis
menjadi spermatid yang
berdiferensiasi menjadi sperma.
Tiap-tiap sperma memiliki jumlah
kromosom setengah dari jumlah
kromosom spermatogonium.
Pembentukan Ovum (oogenesis)
Terjadi di dalam ovarium.
Oogonium bersifat diploid,
membelah diri secara mitosis
sehingga berjumlah banyak.
Oogonium berkembang menjadi
oosit primer dan membelah diri
secara meiosis menjadi oosit
sekunder dan badan kutub
pertama. Oosit sekunder
mengandung kuning telur dan
sitoplasma, badan kutub pertama
merupakan inti sel yang kemudian
membelah diri menjadi dua. Oosit
sekunder membelah diri secara
meiosis menjadi otid dan badan
kutub ke dua, berkembang menjadi
ovum yang haploid dan setiap oosit
primer menghasilkan satu ovum.
Ovulasi
Ovulasi adalah proses
keluarnya ovum dari ovarium. Ovum
akan bergerak ke rahim,
bersamaan dengan proses ini,
dinding rahim menjadi tebal
seperti spon penuh dengan
pembuluh darah yang siap
menerima zigot.
Usia Subur
Sistem reproduksi pada
manusia mulai terlihat jelas pada
saat usia subur yaitu diawali
pubertas, pada wanita ditandai
peristiwa haid (menstruasi) yaitu
keluarnya darah akibat dari
meluruhnya selaput rahim
(endometrium) disertai pecahnya
pembuluh darah. Hal ini
merupakan tanda wanita telah
menghasilkan sel telur. Usia subur
pada wanita berakhir ketika sudah
tidak haid (menopause).
Tahap siklus menstruasi:
ü Fase menstruasi,
dipengaruhi oleh hormon
estrogen dan
progesteron.
ü Fase pra ovulasi,
dipengaruhi oleh hormon
FSH. ü Fase ovulasi,
dipengaruhi oleh hormon
LSH.
ü Fase pasca ovulasi,
dipengaruhi oleh hormon
progesteron.
Sedangkan usia subur pada
laki-laki ditandai dengan mimpi
basah, yaitu keluarnya sperma
pada waktu tidur karena terjadi
rangsangan seksual dalam
mimpinya. Usia subur pada laki-
laki berlangsung sepanjang hayat.
Zigot
Zigot adalah sel yang
terbentuk sebagai hasil
bersatunya dua sel kelamin (sel
ovum dan sel sperma) yang telah
masak. Zigot adalah proses
perkembangbiakan sebelum janin
atau calon janin/embrio pada
rahim perempuan. Lama kelamaan,
Zigot ini akan berkembang menjadi
janin dan embrio yang lalu akan
dilahirkan menjadi bayi.
Gambar Zigot
Fertilisasi
Apabila sel telur bertemu
dengan sperma pada tuba fallopii,
maka akan terjadi pembuahan dan
terbentuklah zigot. Zigot akan
membelah menjadi 2 sel, 4 sel, 8
sel, 16 sel dan terbentuklah
kumpulan sel yang menyerupai
bola. Jika dapat tertanam di
dalam rahim akan menjadi embrio.
Embrio tumbuh di dalam cairan
amnion (air ketuban) yang
dihasilkan oleh dinding amnion. Air
ketuban berfungsi melindungi
embrio dari guncangan, benturan,
kekeringan, dan membantu
persalinan. Embrio mendapatkan
suplai makanan dan oksigen dari
induknya dengan perantara
plasenta dan tali pusat. Fungsi
plasenta adalah sebagai berikut:
ü Menyalurkan zat
makanan dari induk ke
embrio.
ü Mengalirkan zat
sampah dari embrio ke
induk.
ü Melindungi janin dari
berbagai racun dan
penyakit.
Masa kehamilan pada
manusia berkisar 38 minggu (9
bulan 10 hari) dihitung dari masa
pembuahan, namun ada yang
dilahirkan secara prematur yaitu
usia kandungan berkisar 7 bulan.
Proses kelahiran bayi secara
normal melalui vagina, namun ada
yang melalui bedah caesar karena
pinggul sempit atau karena posisi
bayi sungsang atau melintang.
Perkembangan embrio dalam rahim
adalah sebagai berikut:
ü Usia 4 minggu, mulai
tampak mata dan telinga.
ü Usia 8 minggu, mulai
tampak tangan, jari
tangan, hidung, dan kaki.
ü Usia 10 minggu, sudah
tampak sebagai bayi
dengan kepala lebih
besar dari badan.
ü Usia 16 minggu,
tampak organ sudah
lengkap.
ü Usia 38 minggu, sudah
siap dilahirkan.
Proses terjadinya kehamilan
Ketika seorang perempuan
melakukan hubungan seksual
dengan seorang laki-laki maka bisa
jadi perempuan tersebut akan
hamil (Terjadinya kehamilan).
Kehamilan terjadi ketika sel
sperma yang masuk ke dalam
rahim seorang perempuan
membuahi sel telur yang telah
matang. seorang laki-laki rata-
rata mengeluarkan air mani
sebanyak 3 cc, dan setiap 1 cc air
mani yang normal akan
mengandung sekitar 100 juta
hingga 120 juta buah sel sperma.
Setelah air mani ini terpancar
(ejakulasi) ke dalam pangkal
saluran kelamin istri, jutaan sel
sperma ini akan berlarian melintasi
rongga rahim, saling berebut untuk
mencapai sel telur matang yang
ada pada saluran tuba di seberang
rahim.
Pada saat ovulasi, lapisan
lendir di dalam serviks (leher
rahim) menjadi lebih cair,
sehingga sperma mudah menembus
ke dalam rahim. Sperma bergerak
dari vagina sampai ke ujung tuba
falopii yang berbentuk corong
dalam waktu 5 menit. Sel yang
melapisi tuba falopii
mempermudah terjadinya
pembuahan dan pembentukan zigot
(sel telur yang telah dibuahi). Jika
perempuan tersebut berada dalam
masa subur, atau dengan kata lain
terdapat sel telur yang matang,
maka terjadilah pembuahan. Pada
proses pembuahan, hanya bagian
kepala sperma yang menembus sel
telur dan bersatu dengan inti sel
telur. Bagian ekor yang merupakan
alat gerak sperma akan
melepaskan diri. Sel telur yang
telah dibuahi akan mengalami
pengerasan bagian luarnya. Ini
menyebabkan sel telur hanya
dapat dibuahi oleh satu sperma.
Inti sel telur yang sudah
dibuahi akan mengalami
pembelahan menjadi dua bagian
setelah 30 jam. 20 jam kemudian
inti sel telur ini akan kembali
membelah menjadi empat bagian.
Tiga sampai empat hari setelah
pembuahan, sel akan sampai di
bagian uterus .Dalam jangka waktu
satu minggu setelah perubahan,
akan dihasilkan suatu massa sel
yang berbentuk ola sebesar pentol
jarum, yang disebut (blastocyt).
Dalam proses selanjutnya, yaitu
sekitar 5 hari berikutnya, blastosis
akan menempel dan terimplantasi
ke dalam endometrium.
Selama dua hingga empat
minggu pertama perkembangan,
blastosis mendapatkan nutrien dari
endometrium. Pada masa
perkembangan ini, akan berbentuk
plasenta. Plasenta merupakan
organ berbentuk cakram yang
mengandung pembuluh darah
maternal (ibu) dan embrio.
Melewati plasenta inilah, embrio
akan mendapatkan nutrisi dari
maternal. Melalui plasenta ini juga
terjadi pertukaran gas-gas
respirasi dan pembuangan limbah
metabolisme embrio. Darah dari
embrio mengalir ke plasenta
melalui arteri tali pusar dan
kembali melalui vena pusat dan
melewati hati embrio.
Beberapa Penyakit Pada
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem reproduksi pada manusia rentan
mengalami penyakit, kelainan juga
gangguan. Gejala tersebut bisa disebabkan
oleh berbagai faktor. Bisa saja karena
tumor, virus, bakteri atau memang
disfungsi organ reproduksi yang disebbakan
oleh hal-hal yang tak terduga misalnya
makanan atau zat-zat kimia yang masuk ke
dalam tubuh manusia. Pada artikel ini akan
dibahas penyakit pada sistem reproduksi
manusia dan dibagi ke dalam dua kelompok
yakni penyakit dan gangguan pada
reproduksi wanita dan penyakit dan
gangguan pada organ reproduksi pria.
Gangguan Organ Reproduksi Wanita
Penyakit yang bisa menyerang sistem
reproduksi wanita bisa berupa gangguan
menstruasi, kanker di wilayah genital,
infeksi pada vagina dan juga endometriosis.
Gangguan Menstruasi
Gangguan atau penyakit ini bisa berupa
amenore primer dan juga amenore
sekunder. Amenore primer merupakan
gejala dimana menstruasi tidak terjadi
hingga usia 17 tahun dan diikuti dengan
tidak berkembangnya unsur seksual
sekunder. Sementara itu, amenore
sekunder adalah tidak terjadinya proses
menstruasi selama 3 hingga 6 bulan pada
wanita yang telah mengalami suklus
menstruasi sebelumnya.
Kanker Pada Wilayah Genital
Penyakit pada sistem reproduksi manusia
ini banyak dijumpai biasanya pada wilayah
ovarium, serviks dan juga vagina. Kanker
vagina ini belum diketahui apa penyebab
pastinya. Namun, para ahli menduga hal
tersebut disebabkan oleh infeksi virus.
Pengobatan kanker pada vagina ini bisa
dengan kemoterapi ataupun bedah
menggunakan laser. Sementara itu, kanker
pada mulut rahim atau serviks terjadi jika
ada sel yang tumbuh secara abnormal di
wilayah lapisan epiter mulut rahim. Dan
kanker pada ovarium sendiri tidak
menujukan tanda-tanda yang jelas namun
biasanya disertai berbagai keluhan seperti
rasa pegal luar biasa pada panggul,
terdapat perubahan saluran pencernaan
dan muncul pendarahan yang abnormal
pada vagina.
Endometriosis
Merupakan gejala dimana jaringan
endometrium wanita berada di luar wilayah
rahim yakni di ovarium, oviduk, ataupun di
jalur luar rahim wanita. Gejala yang paling
lazim muncul antara lain nyeri pada bagian
perut, wilayah pinggang yang sakit, serta
rasa tak nyaman yang berlebihan saat
menstruasi.
Infeksi vagina
Penyakit ini menampakkan gejala antara
lain keputihan berlebih dengan bau yang
sangat menyengat dan disertai dengan rasa
gatal. Infeksi ini biasanya menyerang
wanita pada usia yang produktif khususnya
bagi mereka yang telah memiliki pasangan
dan aktif melakukan kegiatan seksual.
Penyebab utamanya adalah hubungan
seksual.
Penyempitan Pada Oviduk
Oviduk atau saluran telur bisa mengalami
penyakit dimana ia akan menyempit.
Penyebabnya disinyalir genetis namun ada
juga yang disebabkan oleh kuman jenis
tertentu. Saluran telur yang sempit akan
membuat wanita sulit mendapatkan anak
sebab jalan sperma terhalangi.
Mandul/Infertilitas
Hal ini bisa disebabkan oleh penyakit
maupun gangguan. Pada kondisi umum,
wanita akan mengalami masa subur sekali
dalam sebulan. Bagi wanita yang kurang
subur biasanya tidak terdapat masa subur
dalam jangka waktu tertentu. Dan hal ini
menandakan gejala infertilitas. Hal ini
biasa diatasi dengan berbagai metode
salah satunya adalah terapi makanan dan
lain-lain.
Kanker Payudara
Penyakit pada sistem reproduksi manusia
tepatnya pada wanita adalah kanker
payudara. Meski pria juga memiliki
payudara namun penyakit yang satu ini
lebih rentan menyerang wanita sebab
jaringan lemak pada payudaranya jauh
lebih besar jika dibandingkan dengan pria.
Kanker payudara ini bisa menyerang wanita
yang sudah menikah maupun belum.
Mola Hidalidosa
Atau yang lebih populer dikenal dengan
nama hamil anggur merupakan kondisi
dimana wanita mengalami kehamilan namun
tak ada janin yang tumbuh di dalam rahim
melainkan hanya gelembung bernama mola
juga darah yang membeku. Hamil anggur
ini bisa mengakibatkan rasa sakit yang luar
biasa dan bahkan berbuntut pada kematian
yang disebabkan pendarahan.
Condiloma Accuminata
Merupakan penyakit yang disebabkan oleh
virus bernama Human Papiloma. Ia ditandai
dengan munculnya kutil yang terus
membesar dan akhirnya menjadi cikal
kanker pada mulut rahim wanita.
Gangguan Organ Reproduksi Pria
Adapun gangguan dan penyakit reproduksi
yang bisa menyerang pria antara lain
kriptorkidisme, prostatitis, hipogonadisme,
epididimitis, dan juga orkitis.
Hipogonadisme
Merupakan gejala dimana terdapat
penurunan fungsi testis pada pria dan
disebabkan oleh adanya gangguan interaksi
hormon yakni androgen dan juga estrogen.
Penyakit ini bisa berujung pada kemandulan
dan juga berkurangnya karakter maskulin
pada pria.
Kriptorkidisme
Adalah suatu kegagalan satu atapun dua
testis untuk turun dari abodemen menuju
scrotum saat pria masih bayi. Hal ini
membuat hormon testoteronnya tidak
berkembang dengan baik.
Uretritis
Adalah peradangan pada bagian uretra
dengan disertai dengan gejala rasa gatal
yang berlebih terutama pada bagian penis.
Pria yang terkena penyakit ini akan sering
buang air kecil. Penyebabnya adalah virus
herpes.
Prostatitis
Adalah gejala dimana prostat meradang.
Penyebabnya adalah bakteri bernama
Escherichia colia.
Epididimitis
Adalah infeksi yang biasanya terjadi pada
sistem reproduksi pria. Penyakit yang satu
ini biaanya disebabkan oleh bakteri E. Coli
dan juga Chlamydia.
Sifilis
Penyakit ini disebabkan bakteri bernama
Treponema Pallium yang didapatkan
seseorang melalui hubungan seksual, luka
mikroskopis dan juga trasfusi darah.
Gonorhea
Penyakit ini lazim disebut dengan kencing
nanah. Penyebabnya adalah bakteri
Neisseria Gonorrheae. Ia ditularkan
melalui prilaku seks yang bebas dan
menyimpang. Gejalanya adalah keluarnya
cairan berwarna putih yang disertai dengan
rasa yang nyeri pada saat buang air kecil.
Masih ada banyak penyakit pada sistem
reproduksi manusia lainnya. Penyakit ini
bisa dihindari dengan berprilaku seks yang
baik dan rutin memeriksakan diri. Asupan
makanan yang baik juga akan membuat
sistem reproduksi Anda tetap sehat
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem reproduksi pada manusia rentan
mengalami penyakit, kelainan juga
gangguan. Gejala tersebut bisa disebabkan
oleh berbagai faktor. Bisa saja karena
tumor, virus, bakteri atau memang
disfungsi organ reproduksi yang disebbakan
oleh hal-hal yang tak terduga misalnya
makanan atau zat-zat kimia yang masuk ke
dalam tubuh manusia. Pada artikel ini akan
dibahas penyakit pada sistem reproduksi
manusia dan dibagi ke dalam dua kelompok
yakni penyakit dan gangguan pada
reproduksi wanita dan penyakit dan
gangguan pada organ reproduksi pria.
Gangguan Organ Reproduksi Wanita
Penyakit yang bisa menyerang sistem
reproduksi wanita bisa berupa gangguan
menstruasi, kanker di wilayah genital,
infeksi pada vagina dan juga endometriosis.
Gangguan Menstruasi
Gangguan atau penyakit ini bisa berupa
amenore primer dan juga amenore
sekunder. Amenore primer merupakan
gejala dimana menstruasi tidak terjadi
hingga usia 17 tahun dan diikuti dengan
tidak berkembangnya unsur seksual
sekunder. Sementara itu, amenore
sekunder adalah tidak terjadinya proses
menstruasi selama 3 hingga 6 bulan pada
wanita yang telah mengalami suklus
menstruasi sebelumnya.
Kanker Pada Wilayah Genital
Penyakit pada sistem reproduksi manusia
ini banyak dijumpai biasanya pada wilayah
ovarium, serviks dan juga vagina. Kanker
vagina ini belum diketahui apa penyebab
pastinya. Namun, para ahli menduga hal
tersebut disebabkan oleh infeksi virus.
Pengobatan kanker pada vagina ini bisa
dengan kemoterapi ataupun bedah
menggunakan laser. Sementara itu, kanker
pada mulut rahim atau serviks terjadi jika
ada sel yang tumbuh secara abnormal di
wilayah lapisan epiter mulut rahim. Dan
kanker pada ovarium sendiri tidak
menujukan tanda-tanda yang jelas namun
biasanya disertai berbagai keluhan seperti
rasa pegal luar biasa pada panggul,
terdapat perubahan saluran pencernaan
dan muncul pendarahan yang abnormal
pada vagina.
Endometriosis
Merupakan gejala dimana jaringan
endometrium wanita berada di luar wilayah
rahim yakni di ovarium, oviduk, ataupun di
jalur luar rahim wanita. Gejala yang paling
lazim muncul antara lain nyeri pada bagian
perut, wilayah pinggang yang sakit, serta
rasa tak nyaman yang berlebihan saat
menstruasi.
Infeksi vagina
Penyakit ini menampakkan gejala antara
lain keputihan berlebih dengan bau yang
sangat menyengat dan disertai dengan rasa
gatal. Infeksi ini biasanya menyerang
wanita pada usia yang produktif khususnya
bagi mereka yang telah memiliki pasangan
dan aktif melakukan kegiatan seksual.
Penyebab utamanya adalah hubungan
seksual.
Penyempitan Pada Oviduk
Oviduk atau saluran telur bisa mengalami
penyakit dimana ia akan menyempit.
Penyebabnya disinyalir genetis namun ada
juga yang disebabkan oleh kuman jenis
tertentu. Saluran telur yang sempit akan
membuat wanita sulit mendapatkan anak
sebab jalan sperma terhalangi.
Mandul/Infertilitas
Hal ini bisa disebabkan oleh penyakit
maupun gangguan. Pada kondisi umum,
wanita akan mengalami masa subur sekali
dalam sebulan. Bagi wanita yang kurang
subur biasanya tidak terdapat masa subur
dalam jangka waktu tertentu. Dan hal ini
menandakan gejala infertilitas. Hal ini
biasa diatasi dengan berbagai metode
salah satunya adalah terapi makanan dan
lain-lain.
Kanker Payudara
Penyakit pada sistem reproduksi manusia
tepatnya pada wanita adalah kanker
payudara. Meski pria juga memiliki
payudara namun penyakit yang satu ini
lebih rentan menyerang wanita sebab
jaringan lemak pada payudaranya jauh
lebih besar jika dibandingkan dengan pria.
Kanker payudara ini bisa menyerang wanita
yang sudah menikah maupun belum.
Mola Hidalidosa
Atau yang lebih populer dikenal dengan
nama hamil anggur merupakan kondisi
dimana wanita mengalami kehamilan namun
tak ada janin yang tumbuh di dalam rahim
melainkan hanya gelembung bernama mola
juga darah yang membeku. Hamil anggur
ini bisa mengakibatkan rasa sakit yang luar
biasa dan bahkan berbuntut pada kematian
yang disebabkan pendarahan.
Condiloma Accuminata
Merupakan penyakit yang disebabkan oleh
virus bernama Human Papiloma. Ia ditandai
dengan munculnya kutil yang terus
membesar dan akhirnya menjadi cikal
kanker pada mulut rahim wanita.
Gangguan Organ Reproduksi Pria
Adapun gangguan dan penyakit reproduksi
yang bisa menyerang pria antara lain
kriptorkidisme, prostatitis, hipogonadisme,
epididimitis, dan juga orkitis.
Hipogonadisme
Merupakan gejala dimana terdapat
penurunan fungsi testis pada pria dan
disebabkan oleh adanya gangguan interaksi
hormon yakni androgen dan juga estrogen.
Penyakit ini bisa berujung pada kemandulan
dan juga berkurangnya karakter maskulin
pada pria.
Kriptorkidisme
Adalah suatu kegagalan satu atapun dua
testis untuk turun dari abodemen menuju
scrotum saat pria masih bayi. Hal ini
membuat hormon testoteronnya tidak
berkembang dengan baik.
Uretritis
Adalah peradangan pada bagian uretra
dengan disertai dengan gejala rasa gatal
yang berlebih terutama pada bagian penis.
Pria yang terkena penyakit ini akan sering
buang air kecil. Penyebabnya adalah virus
herpes.
Prostatitis
Adalah gejala dimana prostat meradang.
Penyebabnya adalah bakteri bernama
Escherichia colia.
Epididimitis
Adalah infeksi yang biasanya terjadi pada
sistem reproduksi pria. Penyakit yang satu
ini biaanya disebabkan oleh bakteri E. Coli
dan juga Chlamydia.
Sifilis
Penyakit ini disebabkan bakteri bernama
Treponema Pallium yang didapatkan
seseorang melalui hubungan seksual, luka
mikroskopis dan juga trasfusi darah.
Gonorhea
Penyakit ini lazim disebut dengan kencing
nanah. Penyebabnya adalah bakteri
Neisseria Gonorrheae. Ia ditularkan
melalui prilaku seks yang bebas dan
menyimpang. Gejalanya adalah keluarnya
cairan berwarna putih yang disertai dengan
rasa yang nyeri pada saat buang air kecil.
Masih ada banyak penyakit pada sistem
reproduksi manusia lainnya. Penyakit ini
bisa dihindari dengan berprilaku seks yang
baik dan rutin memeriksakan diri. Asupan
makanan yang baik juga akan membuat
sistem reproduksi Anda tetap sehat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar